[FF COMPETITION] EXOtic’s Fiction “99 Days With You”

**Title : 99 Days With You

**Author : @andreanindya6

**Genre : Romance, Teen

**Length : Oneshoot – 9 pages

**Language : Indonesian

**Main Character :

–          Byun Baekhyun (EXO K)

–          Lee HaRa (OC)

–          Other cast as cameo

**DISCLAIMER : THIS IS ONE OF THE BEST FANFICTION IN ADOREABLEXO’S BIG GIVEAWAY – FANFICTION COMPETITION. ALL PLOT OWNED BY AUTHOR. ADOREABLEXO ALSO EXO1STWONDERPLANET HAVE FULL RIGHTS TO POST IT HERE. DO NOT POST THIS IN OTHER SITE WITHOUT PERMISSION. IF YOU LIKE THIS FANFICTION, PLEASE GIVE LIKE, STARS OR EVENT COMMENTS IN THIS POST ^^ THANK YOU. (-HJS)

**

 

“Tak terasa, 3 hari lagi kita akan berpisah. Benar itu, Lee HaRa?” Tanya seorang laki – laki disebelahku.

“3 hari lagi.. Dan setelah itu, diantara kita tak akan ada apa – apa lagi. Bahkan, secuil kenangan pun mungkin tidak.” Ucapku sambil menerawang jauh.

Ia benar. 3 hari lagi, seluruh kontrak ini akan berakhir. Aku akan kembali lagi ke Indonesia dan semuanya akan kembali seperti biasa. Aku akan tetap kuliah sambil bekerja, fangirling di apartment, dan mengimbangi waktuku untuk tetap belajar.

Hari ini adalah hari ke 97 yang kami lalui bersama – sama, sebagai pasangan kekasih yang palsu. Dengan sedikit cinta, sebenarnya.

Menemani namja super sibuk disebelahku ini mau tak mau membuatku agak kewalahan, tidak pernah menyangka bahwa sebuah lomba yang kuikuti di internet beberapa bulan yang lalu bisa membawaku ke tempat ini dan bertemu bias utamaku, Byun Baekhyun.

Tanpa sengaja, sewaktu itu temanku mengirimiku sebuah alamat website yang menuju ke sebuah lomba yang sangat amat menggiurkan. Siapa pun yang bisa menulis surat paling indah dengan bahasa Inggris yang baik dan benar, dia akan dikirim ke Seoul untuk bertemu biasnya.

Berhubung aku banyak mendalami Bahasa Inggris, maka wajar jika aku memenangi lomba itu, dengan tulisan yang penuh penghayatan tentunya.

Dan kini, kembali ke Seoul, tepatnya ke apartment yang kutempati bersama Baekhyun.

“Hari ini kau harus tidur cukup, besok kita ada shooting variety show untuk terakhir kalinya..” Ujar Baekhyun sambil tersenyum lembut.

“Kau juga harus tidur..” Kataku sambil tersenyum juga.

Ia mengangguk, lalu masuk ke kamarnya, meninggalkanku sendirian dengan seribu pikiran yang tak mungkin kuatasi sendiri.

Sampai saat ini, rasa beruntung itu terus saja menghinggapi diriku. Karena lomba itu, kini aku bisa tinggal bersama Baekhyun, walalupun hanya untuk 100 hari.

***

“Jadi, kau merasa harus banyak berterimakasih kepada HaRa, benar begitu?” Tanya MC Strong Heart, Lee Seunggi.

“Ne, karena yeoja ini, aku kini bisa mengikuti beberapa variety show. Setidaknya para fans EXO bisa melihat mukaku yang tampan ini.” Ujar Baekhyun sambil memegang tangan HaRa, lalu menatapnya penuh kasih.

Tapi kemudian, mata HaRa tidak terfokus kepada acara itu lagi, melainkan kepada seorang berjaket hitam dengan mengenakan topi di kepalanya.

Orang yang ia yakini sebagai laki – laki asing itu sangat terlihat mencurigakan. Hingga tak berapa lama, HaRa melihatnya mengulurkan sebuah pistol, dan bersiap menembak seseorang.

Awalnya HaRa tak mempercayai penglihatannya, tapi matanya menyatakan bahwa orang itu ingin menembak laki – laki tampan disebelahnya.

Antara tatapan cemas dan takut, HaRa menggenggam tangan Baekhyun makin erat, seakan tak ingin kehilangan namja tampan itu.

Tapi kemudian, pegangannya itu terlepas begitu saja ketika laki – laki asing itu juga mengurungkan niatnya untuk menembak.

***

“2 hari lagi kau akan pergi, meninggalkanku sendiri di sini..” Ucapku tiba – tiba saat kami sedang berjalan menuju parkiran mobil.

“Kau tidak sendiri, Byun Baekhyun.. Jadwalmu akan berjalan seperti biasa, bersama member EXO lainnya.” Ucap yeoja itu sambil mengayunkan tanganku dan tangannya.

Lagi – lagi, aku tersenyum dihadapannya. Meskipun dalam hati aku bertanya – tanya tentang sikapnya tadi yang agak sedikit berubah, tapi tetap saja kupendam.

Entah kenapa, tadi ia menggenggam tanganku begitu erat, tak seperti biasanya. Mungkinkah ia takut berpisah denganku? Haha, aku ini memang membawa candu bagi siapa saja yang melihat secara langsung.

“Baekhyun-ah! Kita ke dorm member EXO, yuk!” Ajaknya menghentikan langkahku.

“Selama ini kan aku cuma bertemu denganmu, lagian apa kau tidak rindu dengan mereka semua?” Tanya HaRa lalu memasuki mobilku.

Aku terkekeh pelan sebelum akhirnya juga ikutan memasuki mobil itu, menyetir menuju dorm EXO.

***

“Ternyata kau yang namanya HaRa.. Kau tahu? Baekhyun sering bercerita kepadaku tentang masa – masa indah kalian.. Rasanya aku ingin punya kekasih..” Cerocos Chanyeol yang bawel.

HaRa tersenyum malu, lalu kembali menunduduk. “Chanyeol-ah! Jangan ganggu dia. She’s mine!” Teriak Baekhyun dari dalam kamar, sehabis berganti pakaian.

Member EXO lainnya tertawa lebar. Untuk pertama kalinya Baekhyun ketawan cemburu di depan mereka, dan untuk pertama kalinya juga suasana hangat tercipta karena seorang yeoja manis.

“Tapi itu berarti, 2 hari lagi kalian akan berpisah?” Tanya Suho kepada Baekhyun dan HaRa.

“Ne. Kami akan melanjutkan jadwal kami masing – masing. Aku akan tetap kuliah di Indonesia.” Ucap HaRa sambil memandang Baekhyun.

“Namamu pasti akan tenar setelah ini.” Baekhyun berkata sambil tersenyum. Padahal, dalam hatinya sedih sekali jika harus kehilangan HaRa setelah berpuluh – puluh hari yang mereka habiskan bersama.

HaRa tertawa hambar. Lagi – lagi, matanya menangkap sosok yang menyeramkan tadi di depan gedung apartment EXO ini.

Namja berjaket hitam, dengan topi yang ia kenakan di kepalanya sambil membawa pistol. Hal itu membuat HaRa terlihat ketakutan dan menggenggam erat tangan Baekhyun untuk yang kedua kalinya.

***

Each meeting will certainly bring their own farewell.

“Ingat, ya.. Kalau kamu ditanya sama teman – temanmu, bilang saja kalau Byun Baekhyun itu orangnya menyenangkan, baik hati, suka bercanda, penyayang, jago masak, tam-”

“Iya, iya..” Aku memotong ucapan Baekhyun yang sepanjang kereta api.

“Nanti kalau sudah sampai di Jakarta, jangan lupa hubungi aku. Kau ingatkan nomornya? Lalu jangan lupa minum vitamin, jangan lupa mandi pukul 3 sore seperti biasa. Sekali aku tahu kau mandi pukul 9 malam, aku akan meneror dirimu setiap saat. Lalu.. Oh! Belajar yang rajin, kau harus dapat nilai A+, minimal A. Makan yang teratur, jangan tidur malam – malam. Lalu.. Jangan perhatikan namja lain selain diriku!”

“Sudah?” Tanyaku pusing.

“Belum.. Tapi aku lupa apa lagi yang harus kukatakan padamu saking banyaknya..” Ia berkata dengan polos.

“Kau harus berjanji untuk kembali lagi ke sini!” Ucapnya tiba – tiba.

“Ne, aku berjanji.” Ucapku.

Ia termenung sejenak. “Aku tak ingin kau pergi..” Lirih namja ini lalu tiba – tiba memelukku dari belakang.

Hembusan napasnya yang menerpa kulit leherku membuat buluku merinding.

“Kita berdua punya kehidupan masing – masing.. Kau dengan profesimu sebagai public figure, sementara aku dengan profesiku sebagai mahasiswi.” Ucapku sambil membalas pelukannya.

“Tapi aku akan merindukanmu..” Ucapnya manja.

“Kan aku perginya jam 10 besok pagi, bukan hari ini.. Kita masih punya 24 jam untuk bersama – sama, Baekhyun-ah!” Aku menatapnya lembut.

“Aku.. Ingin kita menghabiskan hari ini di suatu tempat.” Pintanya kemudian membawaku ke sebuah tempat di suatu pedalaman.

***

Di tengah ladang dengan pepohonan yang rindang, HaRa terduduk manis dengan Baekhyun sebagai sandaran kepalanya.

Mereka berdua nampak menikmati keindahan pemandangan, terutama pemandangan yang HaRa tak akan lihat mulai dari esok pagi.

“Ayo kejar aku!” HaRa tiba – tiba berlari, disusuli Baekhyun yang mengejarnya.

Kekanakan memang, tapi rasanya sungguh menyenangkan bisa bermain berdua di tengah padang dengan rumput tinggi – tinggi sebagai pembatasnya. Sangat langka di Jakarta.

Seakan petunjuk bagi Baekhyun, suara tawa HaRa membawanya mengikuti jejak yeoja itu dengan pasti.

“DOR!”

Baekhyun tersentak kaget. Kakinya lemas, tubuhnya membeku, kulitnya pucat dan bibirnya bergetar seketika.

Awalnya, ia meyakini keberadaan mereka cukup aman di ladang itu, hanya berdua.

Lalu tadi itu suara apa?, batin Baekhyun.

Suara itu hanya terbunyi sekali, lalu setelah itu semuanya menjadi sepi.

“HaRa.. HaRa? HaRa..?” Baekhyun memanggil nama HaRa sambil mondar – mandir tak karuan.

Dan karena rumput – rumput yang tinggi itu, Baekhyun tidak dapat melihat segala sesuatunya dengan jelas.

“Byun.. Baek..hyun..”

“HARA!” Baekhyun berteriak histeris. Pasalnya, darah bercucuran di baju HaRa, membuat Baekhyun sadar akan apa yang terjadi.

Secepat kilat, Baekhyun menggendong HaRa menuju mobil, dan mobil itu melaju cepat menuju rumah sakit terdekat.

***

Seluruh lampu UGD yang tadinya dimatikan, kini kembali dinyalakan.

Dengan tergesa – gesa dan nafas yang terengah, aku berteriak memanggil – manggil nama HaRa.

Bahkan kurasa, kini air mata pun tak akan tampak, tak bisa menetes dari mataku.

Dadaku naik turun membayangkan segala kemungkinan yang terjadi jika saja peluru itu sudah menembus, meracuni aliran darahnya.. Tidak, itu tidak boleh terjadi. Bukankah ia sudah janji untuk kembali lagi kesini?

Jantungku berdegup kencang karena baik satu perawat pun belum keluar – keluar dari ruangan bercat putih itu.

“Byun Baekhyun-ssi?” Panggil seseorang tiba – tiba mengejutkanku.

“Ah, ada apa, dokter?” Tanyaku harap – harap cemas.

Tapi kemudian, dokter itu menggeleng lemah dan mengangkat bahunya, pasrah.

“Kami sudah melakukan sebisa mungkin, tapi racunnya memang sudah benar – benar menyebar.” Ujar dokter itu.

Aku terkulai lemas, sungguh tak berdaya. “Ia terus menggumamkan namamu, mungkin ia ingin menyampaikan pesan terakhirnya.” Dokter itu berucap lalu berjalan pergi.

Dengan perlahan, aku membuka pintu itu dan berjalan kesamping ranjang putih yang diatasnya terdapat sosok tubuh seorang yeoja cantik, manis dan lugu.

“Byun.. Baek..hyun..” Ucapnya terbata.

“Hmm?” Mataku terasa berat untuk tetap terbuka, rasanya segumpal air ingin keluar dari pelupuk ini.

“Aku.. Ji..ka.. Aku.. Diberikan.. Ke..sem..pa..tan…. Untuk.. Hidup.. Se..lama.. Se..puluh.. Tahun lagi…” Ia berhenti sejenak, lalu mengelus puncak kepalaku dengan hangat.

Nafasnya terdengar berat, alat medis berbunyi dari sana – sini.

“Aku.. Ing..in.. Me..nikahi..mu.. Dan.. Memiliki.. Se..orang.. A..nak.. Perempuan..” Ujarnya sambil tersenyum lembut.

Tak kuasa, aku menangis sambil mencium pelan tangannya yang dibalut selang infus.

“Ia pasti akan sangat cantik seperti dirimu..” Ujarku sambil mengelus lambutnya.

Ia tersenyum sebentar, lalu mulai memejamkan matanya lama – lama.

‘Tidak, jangan sekarang. Jangan..’ Batinku terus berdoa.

Tapi kemudian, doaku itu ditolak dengan berhentinya nafas HaRa, demikian pula bunyi seluruh alat yang memekakan telinga itu terdengar.

Sosoknya terlihat damai tanpa jiwa, terlihat begitu manis tanpa hembusan nafas.

Saat itu aku sadar, sudah tak ada gunanya lagi aku disini.

***

Namja berjaket hitam dengan mengenakan topi hitam itu terlihat begitu aneh, ia datang dengan sebuah pistol ditangannya.

Tanpa berkata – kata, ia mengarahkan pistol itu ke jantungku dan menembakkannya, membuat suara tawaku tak pernah terdengar lagi.

*EPILOGUE*

Suasana yang sangat ramai menyambutku di pagi hari ini. Semua remaja, rata – rata gadis mengantre desak – desakkan hanya untuk mendapatkan tanda tangan dariku, dan dari beberapa member lainnya.

Aku memperhatikan deretan belakang, semuanya sibuk mempersiapkan alas untuk kutandatangani.

“Baekhyun oppa! Oppa!” Teriak mereka dari kejauhan. Aku tersenyum singkat sebelum akhirnya melanjuti kegiatanku, menandatangani sesuatu yang mereka berikan.

“Baekhyun oppa, bisa tolong tanda tangan di poster ini?” Tanya seorang gadis yang membuatku tersentak.

Gadis itu, berseragam sekolah menengah pertama, berdiri dengan kaki yang gemetar sambil menyerahkan sebuah poster EXO.

Tapi suara gadis itu mengingatkanku pada satu orang yang telah lama meninggalkan diriku, HaRa.

‘Tidak mungkin! Sudah 17 tahun ia meninggal, mana mungkin ia hidup lagi?!?’ Batinku kebingungan.

Jika dilihat kembali, wajah gadis itu sungguh mirip. Seperti orang aslinya, hanya saja berseragam sekolahan.

Aku tersenyum semanis mungkin, lalu bernafas lega.

Mungkinkah itu orang yang kau kirimkan kepadaku, HaRa?

**

THE END

**

THANKS FOR READING 😀 IF YOU LIKE THIS FICTION, PLEASE LEAVE SOME COMMENTS AND LIKE THIS POST ^^

 

FOLLOW OUR TWITTER SPECIAL FOR UPDATE ALL ABOUT EXO:

@ADOREABLEXO

FOLLOW OUR TWITTER SPECIAL FOR UPDATE FANFICTION : @EXO1st_INA

ALSO RECEIVE PRIVATE EMAIL 😀 JUST SENT TO : ask.exo1st@yahoo.com

Exofirstwonderplanet@yahoo.com

VISIT OUR WORDPRESS : exo1stwonderplanet.wordpress.com

If you interest become official author or freelance author, please see https://exo1stwonderplanet.wordpress.com/ff-freelance/

Tagged: FF COMPETITION